Sabtu, 28 Maret 2015

cacat Produk Samsung Galaxy Series

Curhatan teman bloger: Kecewa dengan AIB/cacat Produk Samsung Galaxy Series


4x saya membelikan orang produk Samsung Galaxy Series, ternyata hasilnya mengecewakan. Galaxy Fit, Galaxy 5, Galaxy tab, dan  Nexus S. Dari keempatnya, tidak ada satupun yang membuat saya merasa puas. Perkiraan saya, Samsung mengeluarkan produknya bertubi-tubi tanpa R&D yang baik, sehingga keluarannya asal jadi. Hanya sedikit beda spesifikasi saja antara produk satu dengan produk lainnya, agar terlihat bervariasi. Tapi sayang, hasilnya tidak sebaik produk kompetitor, seperti LG & Sony yang pernah saya genggam. Terakhir saya menggunakan Nexus S, mengalami masalah yang ternyata setelah search di Google, juga dialami oleh banyak orang.
Kamera Depan
Pada hp Samsung Google Nexus S misalnya, terdapat kamera depan sebesar 0,3MP. Kamera dengan besaran pixel seperti ini sangat tidak lazim (terlalu kecil) untuk harga yang lumayan mahal (3jt saat tulisan ini dibuat, sebagai perbandingan, harga HTC Desire V saat ini 2,7jt). Meskipun ada kamera depan, Nexus S ini tidak bisa digunakan untuk Face unlock, walaupun sudah di update ke ICS dan JB. Lebih fatal lagi, kamera depan juga tidak bisa digunakan untuk Video Call over 3G. Harus dengan aplikasi seperti Skype/YM/Gtalk baru bisa video call. Kalah jauh dengan Nokia feature saya yang punya kemampuan 3G Video Call.
Accelerometer
Masalah lainnya, Accelerometer pada Nexus S sering ngadat. Pada saat ngadat, tampilan layar tidak bisa diubah ke landscape, otomatis gyroscope juga tidak jalan. Terpaksa di reboot, baru bisa kembali seperti semula. Saya menggunakan LG selama 3 tahun tidak pernah mengalami hal menjengkelkan seperti ini. Pengguna Nokia bertahun-tahun juga tidak ada masalah. Di luaran sana, pengguna Samsung Galaxy series banyak yang mengeluhkan masalah accelerometer ini.
Baterai
Baterai pada Samsung Nexus S juga aneh. Baterai tidak bisa terisi penuh sampai 100%. Hal ini saya ketahui ketika saya menginstall widget baterai. Ketika proses charging sudah mencapai 95% berdasarkan widget baterai, tiba-tiba status pengisian baterai menjadi “Charged”. Dibiarkan di charge terus menerus tidak mengubah persentase baterai. Ini sangat aneh, dan lucunya tidak hanya menimpa Nexus S saja, galaxy lain juga mengalami hal serupa. Memang saya punya solusinya, tapi tidak permanen jadi tidak perlu saya ungkapkan di sini.
Memori internal
Punya memori internal besar? Jangan senang dulu. Meskipun memori internal Nexus S sebesar 16GB, tapi yang bisa digunakan untuk menyimpan aplikasi hanya 1GB. Pada samsung galaxy tab juga sama. 16GB hanya storage saja yang fungsinya sama dengan memori external. Akibatnya, pengguna harus melakukan rooting dan sejumlah tweak lain agar dapat memanfaatkan memori internal sebagai tempat aplikasi. Padahal rooting sendiri sudah dipastikan membatalkan garansi.
Multitouch
Pada Samsung galaxy 5, saya baru menyadari ternyata layarnya hanya single touch, sehingga pinch & zoom tidak berfungsi. Meskipun HP ini termasuk keluaran awal, seharusnya multitouch sudah disertakan, karena Hp Android lain yang keluar bersamaan juga menyertakan multi touch.
Layar
Layar pada Samsung Galxy fit diklaim mempunyai 16jt warna. Faktanya ketika saya membeli HP tersebut, ternyata hanya 256K warna. Tentu saja warna yang hanya 256K sangat mengecewakan. Di forum kaskus ada yang bilang, keluaran awal memang 16jt warna, namun keluaran baru hanya 256K warna. Hal-hal kecil ini seperti penipuan, karena di box Hp tidak disebutkan spesifikasi HP tersebut.
Layar pada Nexus S juga diklaim menggunakan Super Amoled. Ternyata layar Super Amoled hanya disematkan pada Nexus S keluaran luar negeri. Sedangkan di Indonesia hanya menggunakan S-LCD saja. Dan lagi-lagi, tidak ada spesifikasi detail di box-nya.
GUI
Dari sisi fitur, harga dan ketangguhan, sebenarnya Gtab 2 7 inch ini produk terbaik diantara tablet lain. Tapi tetap ada saja kekurangannya. Memang tidak ada produk yang sempurna. Masalahnya kesalahan ini sangat fatal. Coba pehatikan layar Samsung galaxy tab 2 7 inch. Nah layar/GUI/homescreen pada Samsung Galaxy Tab 2 7 inch jauh dari kaidah-kaidah IMK (interaksi manusia dengan komputer). Penempatan icon screenshoot pada taskbar berdekatan dengan icon lain menyebabkan kita sering menekan secara tidak disengaja. Penempatan yang salah dan sangat mengganggu ini seharusnya sudah dipikirkan oleh team R&D Samsung. Begitu juga shortcut untuk membuka aplikasi yang diletakkan di pojok kanan atas, menyulitkan pengguna untuk membukanya, karena posisinya jauh jangkauan jari pada saat dipegang. Pengguna harus melepaskan pegangan tangan kanan untuk menekan shortcut tersebut. Very Annoying.
Tidak bisa kirim SMS
Tiba-tiba tidak bisa kirim SMS. Itu saya alami ketika menggunakan Nexus S. Menerima bisa, tapi mengirim tidak bisa. Aneh bukan? Dimasukkan nomor sms center yang benar tetap tidak bisa sms. Ternyata, kita harus memasukkan PDU format ke dalam  settingan SMS Center. Settingan SMS Centernya tidak ada di menu SMS, melainkan di menu dial secret code.
Itu baru produk yang pernah saya beli, belum produk Samsung Galaxy lain yang mengalami masalah lain lagi, misalnya layar bleeding, panas baterai/charger tidak normal, nge-freeze, sudden death dan lain sebagainya.
Pengalaman ini membuat saya harus lebih hati-hati dalam memilih produk Samsung Galaxy series. Karena selalu saja kekurangan dalam produk baru diketahui belakangan (walaupun mungkin bagi sebagian orang tidak menjadi masalah). Bertanya pada pramuniaga tidak cukup membantu, karena kebanyakan di antara mereka tidak mengetahui secara detail produk yang mereka jual. Kata-kata merekapun bila ternyata salah tidak bisa dijadikan jaminan. Googling menjadi satu-satunya jalan untuk mengetahui masalah pada produk yang akan dibeli.